Memelihara Marmut Intensif [ Cara Beternak Marmut]


Mengenal Marmut
        http://iforce.co.nz/i/4lqyfxlt.jpg

Marmut atau yang biasa dikenal dengan sebutan Guinea Pig, merupakan hewan pengerat pemakan tumbuhan yang memiliki panjang hingga 25 cm dengan tinggi sekitar 10 cm. berat marmut dewasa bisa mencapai 850 – 1000 gram. Sedangkan rentang waktu mereka hidup dapat mencapai 5 sampai denga 6 tahun.
            Saat ini setidaknya ada 13 macam jenis marmut yang diakui. Beberapa jenis memiliki bulu pendek, yang lain berbulu panjang, bahkan ada yang berbulu seperti woll. Marmut memilki berbagai corak warna, mulai dari hitam, jingga, krem, coklat, putih maupun kombinasi dari beberapa warna.
Cara membedakan antara marmut jantan dan betina adalah dengan memeriksa lubang dekat anus yang mudah dikenal dengan memencet bagian alat kelamin, jika dipencet keluar penisnya berarti jantan, sedangkan untuk betina tidak demikian. 
Marmut Betina
Perbedaan warna bulu dan ukuran tubuh serta suara tidak bisa dijadikan pedoman untuk membedakan jantan dan betina, hanya saja ketika dewasa marmut jantan memiliki suara khusus ketika ingin kawin untuk memancing dan mengejar marmut betina.
Marmut Jantan

Sistem Reproduksi Marmut
            Marmut jantan matang secara seksual dan dapat kawin minimal ketika sudah mencapai usia 3 bulan. marmut betina organ reproduksinya dapat berfungsi ketika usia 2 bulan (55-70 hari). Marmut betina dapat birahi sepanjang tahu, tercatat untuk siklus estrus seekor marmut betina rata-rata adalah 16 hari, sedangkan untuk waktu yang sangat subur berada pada pada kisaran 6 – 11 jam. Biasanya waktu-waktu subur marmut pada malam hari. Marmut betina dapat dikawinkan tidak lama setelah melahirkan anak-anaknya.
 
            Masa kebuntingan marmut betina adalah selama 59-73 hari, sedangkan jumlah anak perkelahiran mencapai 1 hingga 8 ekor, namun biasanya marmut betina rata-rata melahirkan 2-4 ekor anak marmut. Dalam setahun marmut dapat melahirkan lebih dari 4 kali.
            Ketika marmut betina melahirkan, setiap marmut jantan yang ada disekelilingnya akan mencoba mendekati marmut betina yang baru melahirkan tersebut. Marmut-marmut jantan akan berusaha menjadi jantan dominan agar dapat mengawini marmut betina yang baru saja melahirkan. Biasanya akan terjadi pertarungan antar marmut jantan untuk mendapatkan seekor marmut jantan yang dominan (penguasa koloni).


Perawatan Bayi baru lahir
            Seekor marmut yang baru lahir mempunyai berat sekitar 100 gram. Meskipun baru saja dilahirkan, anakan marmut sudah mempunyai  rambut disekujur tubuh mereka dan dapat melihat maupun berjalan. Setelah dilahirkan, bayi marmut masih harus melengkapi nutrisi nya dengan menyusu pada induk mereka. Pada umur 2 hari, anakan marmut baru bisa memakan makanan yang tidak terlalu berserat kasar tinggi seperti pellet, polar ataupun dedak. Induk marmut mempunyai sepasang kelenjar mammae untuk menyusui anak-anaknya. Bayi-bayi marmut akan menyusu pada induknya hingga berumur 3 minggu atau biasanya pada bobot hidup 180 gram. Setelah di umur tersebut, anak-anak marmut sudah mampu makan layaknya induk mereka.
 

Pemeliharan Marmut
http://www.bucketlisttc.com/wp-content/uploads/2014/12/Cuy-Farm-2.jpg?f6a2f4
          Marmut akan sangat nyaman berada pada suhu sekitar 18 – 23 derajat celcius.  Kelembapan yang pas untuk marmut adalah di bawah 50%. Bila terkena suhu di atas  29 ° C, marmut akan mendapatkan gejala serangan panas dan dapat mengakibatkan kematian.  Marmut membutuhkan ruang yang cukup karena mereka sangat aktif, tidak seperti hewan pengerat yang lain pada umumnya, marmut adalah hewan diurnal.
          Marmut sangat senditif dengan makanan yang mereka makan. Banyak jenis tanaman yang bersifat racun bagi mereka. Selain itu marmut sangat peka dengan jenis antibiotika maupun bahan kimia yang lain. Jika anda memelihara marmut  alangkah baiknya untuk mengontrol apa saja yang dimakan oleh marmut anda.

Kebutuhan Nutrisi Marmut
          Seringkali para penghobis atau pemelihara marmut pemula dikejutkan dengan  banyaknya atau seringnya marmut mereka mati mendadak. Banyak yang menganggap merawat marmut merupakan hal yang sulit dilakukan, atau ada juga yang beranggapan bahwa marmut merupakan hewan yang sangat rentan penyakit.
Padahal rahasia merawat dan ternak marmut ada di cara pemberian pakan.Pakan merupakan suatu hal sangat krusial bagi kehidupan marmut sehari-harinya.
          Marmut sebagai pemakan rerumputan membutuhkan kadar serat yang cukup tinggi dalam pola makan mereka. Selain itu, marmut tidak seperti kelinci yang dapat mensintesa Vitamin C dalam tubuhnya sendiri. Oleh karena itu, menu vitamin C setidaknya sudah masuk dalam pola makan mereka. Kebutuhan Vitamin C pada marmut sangat penting, jika kesulitan untuk mencari vitamin C dapat mengggunakan VitaChick yang dicampur pada air minum marmut.
          Rerumputan hendaknya juga dipilih agar sesuai dengan kebutuhan marmut, karena gigi marmut selalu terus tumbuh maka sesuaikan pakan meraka agar dapat mengurangi pertumbuhan gigi marmut.
Pemberian pakan pada marmut bisa diberikan 3 kali sehari atau lebih. Pemberian pakan hijauan untuk marmut biasanya lebih banyak daripada pakan yang dibutuhkan oleh kelinci. Hal ini lah yang perlu menjadi perhatian khusus bagi pemelihara marmut.
          Jika marmut kekurangan pakan, maka tubuh mereka akan sangat cepat berubah menjadi kurus. Dan jika metabolism tubuh mereka jelek akan mengakibatkan perut marmut mudah kembung. Hal ini dapat menyebabkan kematian pada marmut.

Berbagai Penyakit Pada Ayam Bangkok (Pencegahan dan Pengobatannya)


Penyakit pada ayam akhir-akhir ini sangat membuat cemas berbagai peternak ayam. Mulai dari ayam ras maupun ayam buras, demikian juga pada ayam Bangkok. Meskipun terkenal dengan fisiknya yang kuat, bukan tidak mungkin ayam Bangkok terserang penyakit. Berbagai penyakit yang saat ini terus menerus bermutasi mengakibatkan perlu pencegahan yang optimal bagi penghobi atau peternak ayam. Dibawah ini akan dijelaskan beberapa penyakit yang biasa kita temui disaat kita berurusan dengan ayam.
Berikut beberapa penyakit yang sering muncul pada ayam bangkok dan cara pencegahan serta pengobatannya :

Penyakit Snot (Coryza)
 
Penyakit Snot atau coryza disebabkan oleh bakteri Haemophillus gallinarum. Penyakit Snot dapat menyerang semua umur ayam dan terutama menyerang anak ayam, biasanya penyakit ini muncul akibat adanya perubahan musim dan banyak ditemukan di daerah tropis. Perubahan musim biasanya akan mempengaruhi kesehatan ayam. Angka morbiditas kawanan unggas bervariasi antara 1-30%. Mortalitas atau Angka kematian yang ditimbulkan oleh penyakit ini mencapai 30%.

Cara penularan
Bakteri Haemophillus gallinarum hanya dapat bertahan diluar diinduk semang tidak lebih dari lebih dari 12 jam. Penularan penyakit Snot atau coryza dapat melalui kontak langsung dengan ayam yang sakit juga dapat melalui udara, debu, pakan, air minum, petugas kandang dan peralatan yang digunakan.

Gejala klinis
Ayam yang secara klinis telah terinfeksi menunjukkan gejala sebagai berikut
- Pengeluaran cairan air mata
- Ayam terlihat mengantuk dengan sayapnya turun atau menggantung
- Keluar lendir dari hidung, kental berwarna kekuningan dan berbau khas
- Pembengkakan didaerah sinus infra orbital
- Terdapat kerak dihidung
- Napsu makan
- Ayam mengorok dan sukar bernapas
- Pertumbuhan menjadi lambat.


Pengobatan
Pengobatan penyakit snot pada unggas adalah dengan pemberian preparat sulfat seperti sulfadimethoxine atau sulfathiazole. Pemberian sulfonamida dapat dikombinasikan dengan tetrasiklin untuk mengobati coryza dan dapat diberikan melalui air minum atau disuntikkan secara intramuskular. Perhatikan withdrawal time pada ayam petelur karena obat tersebut dapat mengkontaminasi telur dan kualitas dari kerabang telur.

Pengendalian
Upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga kebersihan kandang dan lingkungan dengan baik. Kandang sebaiknya terkena sinar matahari langsung sehingga mengurangi kelembaban. Kandang yang lembab dan basah memudahkan timbulnya penyakit ini.

Penyakit Ngorok atau Chronic Respiratory Disease (CRD)


          Penyakit Ngorok biasa juga disebut dengan Chronic Respiratory Disease (CRD) atau mikoplasmosis atau Sinusitis atau Air Sac. Penyakit Chronic Respiratory Disease disebabkan oleh bakteri Mycoplasma galisepticum. Biasanya menyerang ayam pada usia 4-9 minggu. Penularan terjadi melalui kontak langsung, peralatan kandang, tempat makan dan minum, manusia, telur tetas atau DOC yang terinfeksi.
Faktor predisposisi atau faktor pendukung
- Kondisi kandang yang lembab
- Kepadatan kandang yang terlalu tinggi
- Litter yang kering
- Kadar amonia yang tinggi.

Cara penularan
Penularan penyakit terjadi baik secara vertikal maupun horizontal. Secara vertikal dapat melalui induk yang menularkan penyakit melalui telur dan horizontal disebarkan dari ayam yang sakit ke ayam yang sehat. Penularan penularan tidak langsung dapat melalui kontak dengan tempat peralatan, tempat pakan, hewan liar maupun petugas kandang.

Gejala klinis
Ngorok basah, adanya leleran hidung lengket dan terdapat eksudat berbuih pada mata dan ayam suka menggeleng-gelengkan kepalanya. Pada kasus kronis mengakibatkan kekurusan dan keluarnya cairan bernanah dari hidung.

Pengobatan
Pengobatan CRD pada ayam yang sakit dapat diberikan baytrit 10% peroral, mycomas dengan dosis 0.5 ml/L air minum, tetraclorin secara oral atau bacytracyn yang diberikan pada air minum.

Pencegahan
Membeli ayam baik indukan, pejantan, dan anakan yang benar-benar terbebas dari chronic respiratory disease (CRD). Menjaga kebersihan dan tingkat kelembaban kandang dan area ayam.

Penyakit Berak Kapur (Pullorum)
 
Pullorum merupakan penyakit menular pada ayam yang dikenal dengan nama berak putih atau berak kapur (Bacilary White Diarrhea= BWD). Penyakit ini menimbulkan mortalitas yang sangat tinggi pada anak ayam umur 1-10 hari. Selain ayam, penyakit ini juga menyerang unggas lain seperti kalkun, puyuh, merpati, beberapa burung liar. Pullorum atau Berak kapur disebabkan oleh bakteri salmonella pullorum dan bakteri gram negatif. Bakteri ini mampu bertahan ditanah selama 1 tahun
Di Indonesia penyakit pullorum merupakan penyakit menular yang sering ditemui. Meskipun segala umur ayam bisa terserang pullorum tapi angka kematian tertinggi terjadi pada anak ayam yang baru menetas. Angka morbiditas pada anak ayam sering mencapai lebih dari 40% sedangkan angka mortalitas atau angka kematian dapat mencapai 85%.

Cara penularan
Penularan penyakit Pullorum dapat melalui 2 jalan yaitu:
- Secara vertikal yaitu induk menularkan kepada anaknya melalui telur.
- Secara horizontal terjadi melalui kontak langsung antara unggas secara klinis sakit dengan ayam karier yang telah sembuh, sedangkan penularan tidak langsung dapat melalui kontak dengan peralatan, kandang, litter dan pakaian dari pegawai kandang yang terkontaminasi.

Gejala klinis
- napsu makan menurun
- feses (kotoran) kotoran berwarna putih seperti kapur
- Kotorannya menempel di sekitar dubur berwarna putih
- kloaka akan menjadi putih karena feses yang telah keringkering
- jengger berwarna keabuan
- mata menutup dan nafsu makan turun
- badan anak ayam menjadi lemas
- sayap menggantung dan kusam
- lumpuh karena arthritis
- suka bergerombol

Pengobatan
Pengobatan Berak Kapur dilakukan dengan menyuntikkan antibiotik seperti furozolidon, coccilin, neo terramycin, tetra atau mycomas di dada ayam. Obat-obatan ini hanya efektif untuk pencegahan kematian anak ayam, tapi tidak dapat menghilangkan infeksi penyakit tersebut. Sebaiknya ayam yang terserang dimusnahkan untuk menghilangkan karier yang bersifat kronis.

Pencegahan
Ayam yang dibeli dari distributor penetasan atau suplier harus memiliki sertifikat bebas salmonella pullorum. Melakukan desinfeksi pada kandang dengan formaldehyde 40%. Ayam yang terkena penyakit sebaiknya dipisahkan dari kelompoknya, sedangkan ayam yang parah dimusnahkan.

                                                                                                     
Di atas tersebut merupakan beberapa penyakit yang biasa menyerang ayam Bangkok. Penyakit – penyakit diatas merupakan berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh bakteri, penyakit-penyakit tersebut dapat diatasi dengan pemberian berbagai macam antibiotika yang sesuai. Namun itu jika ternak masih dalam kondisi yang memungkinkan untuk diberi antibiotika/obat , lalu bagaimana dengan ternak yang sudah sangat lemah dan terkadang meskipun sudah diberi obat antibiotika masih saja berujung pada kematian??
Disinilah keunggulan dari pencegahan penyakit sebelum penyakit itu menyerang terlebih dahulu. Pencegahan lebih baik daripada mengobati, kalimat tersebut sering diucapkan namun sangat jarang sekali dipraktekkan. Benar sekali, pencegahan lebih baik daripada pengobatan karena dengan pencegahan biaya pengobatan dapat kita hilangkan sama sekali.
Pencegahan berbagai penyakit dapat kita lakukan dengan dua metode. Metode yang pertama adalah dengan cara menjaga lingkungan sekitar ternak agar selalu tetap bersih dan terhindar dari bibit penyakit. Lingkungan disini selain dari kondisi kandang juga termasuk cuaca yang dapat menurunkan daya tahan tubuh ayam. Metode yang kedua adalah dengan memberikan asupan nutrisi maupun jamu agar daya tahan tubuh ayam lebih baik. Salah satu cara untuk memberikan kekebalan terhadap bibit penyakit adalah dengan pemberian probitik, pemberian probiotik selain  menambah daya tahan tubuh ayam juga dapat meningkatkan berbagai produktivitas ayam. Baca selengkapnya untuk probitik disini => PROBIOTIK.

Nah, diatas tersebut adalah berbagai penyakit ayam yang disebabkan oleh bakteri. Lalu bagaimana dengan penyakit ayam yang ditimbulkan oleh virus? Bagaimana dengan aratan yang biasanya dibicarakan oleh penghobis maupun peternak ayam Bangkok? Apa sebenarnya aratan itu? Dan bagaimana pencegahannya?

ARATAN PADA AYAM BANGKOK
Sebelum penulis membahas tentang aratan, penulis ingin menjelaskan sedikit tentang beberapa penyakit ayam yang disebabkan oleh virus.
Yang pertama adalah AI, Avian Infulenza atau yang biasa  dikenal sebagai flu burung disebabkan oleh virus Influenza tipe A dari family Orthomyxoviridae. Virus AI dapat menimbulkan sindrom penyakit pernafasan pada unggas, mulai ringan (low pathogenic) sampai yang bersifat fatal (highly pathogenic). Pada kasus yang sangat ganas (akut) terjadi kematian mendadak dalam jumlah besar tanpa disertai gejala awal yang menciri. Tingkat penyebaran penyakit dan kematian mencapai 90% dan menyebabkan kerugian ekonomi bagi peternak serta dapat menular kepada manusia.
 Yang kedua adalah ND(Newcastle disease), adalah penyakit pada unggas besar yang fatal (mematikan). Di Indonesia penyakit ini juga populer sebagai tetelo. Serangan pada ayam adalah yang paling dikenal, dengan gejala klinis seperti terkena pilek (hidung berair dan tersumbat), mengorok, sayap turun lemas (terkulai), kaki terseret, sampai kepala terkulai atau melipat. Pada unggas muda, serangan ini dapat segera berakhir dengan kematian, sedangkan pada unggas dewasa, kematian biasanya terjadi dua sampai tiga hari setelah gejala pertama kali terlihat.
Diatas merupakan beberapa penyakit yang biasa menyerang ayam dan mempunyai potensi kematian yang sangat tinggi (highly risk). Untuk lebih jelasnya mengenai kedua macam virus tersebut dapat membaca nya di link ini=> VIRUS AYAM 

Lalu apa hubungannya kedua virus tersebut dengan aratan?

Apa ada hubungannya juga dengan penyakit yang disebabkan oleh bakteri diatas?


Penjelasan yang akan diberikan penulis mengenai aratan ini di ambil dari pengalaman pribadi penulis maupun peternak yang pernah menceritakan tentang pengalamannya dalam menghadapi aratan. Pertama yang akan kita bahas adalah musim aratan. Seringkali para peternak mengalami wabah aratan ini ketika pergantian musim hingga musim penghujan. Jelas sekali disini cuaca yang mengalami perubahan mendadak akan menyebabkan daya tahan tubuh ternak menurun drastis juga.
Yang kedua, gejala yang didapatkan oleh berbagai peternak terkadang tidak sama ketika ayamnya mengalami wabah aratan. Ketika ditanyakan pada peternak satu ada yang menjawab gejalanya timbul leleran, air mata yang menggenang. Di peternak yang lain ada yang menjelaskan bahwa terjadi leleran di ikuti suara ngorok, nafsu makan menurun dan pial berwarna biru. Pengelaman penulis sendiri, gejala-gejala tersebut pernah penulis alami semua namun adanya juga satu musim dimana ayam menunjukkan tanda-tanda tortikolis (teloen).
Tortikolis
Ketika penulis mencoba simpulkan dari pengalama peternak pertama, kemungkinan gejala aratan ini adalah penyakit baru. Namun segera terbantahkan ketika dihadapakan dengan peternak yang lain, dimana ayam-ayamnya menunjukkan gejala yang biasa ditemui ketika ayam mengidap penyakit CRD (Chronic Respiratory Disease). Di lain pihak ketika dan di lain tempat, penulis mendapatkan info yang sangat menarik ketika melakukan nekropsi (bedah bangkai) pada beberapa tempat yang di anggap terkena wabah aratan. Ada beberapa ayam yang menunjukkan infeksi CRD, di lain tempat pada waktu yang sama penulis mendapatkan serangan  virus ND, dan berbagai penyakit yang tidak terlalu mematikan namun terlihat membuat si ayam kepayahan.
Nah, jika kembali pada penjelasan yang pertama maka akan kita dapatkan bahwa awal permasalahannya adalah cuaca ekstrem yang mengakibatkan daya tahan tubuh ayam menurun. Di saat yang sama pada lingkungan tersebut terdapat banyak bibit penyakit yang sudah mulai tumbuh dan dapat  melakukan inkubasi pada tubuh ayam yang sudah  melemah. Inkubasi bibit penyakit tidak menunjukkan gejala apapun pada tubuh luar ayam/ternak, namun ketika inkubasi penyakit sudah selesai ayam/ternak langsung menunjukkan gejala penyakit dan dengan mudah bibit penyakit tersebut dapat membunuh inangnya.
Jadi kesimpulan yang penulis ingin katakan adalah, bahwasannya penyakit aratan adalah bentuk dari daya tahan tubuh ayam yang sangat buruk dimana ayam tersebut diserang oleh berbagai macam penyakit mematikan. Oleh karena itu berbagai model obat yang dilakukan oleh berbagai peternak sangat jarang dapat menyembuhkan wabah aratan ini. Beberapa model pengendalian penyakit yang sering dilakukan adalah dengan cara mengkarantina ayam yang sudah terinfeksi dari yang belum. Juga memberikan berbagai ramuan jamu yang diharapkan mampu memberikan daya tahan tubuh yang baik bagi si ayam.
Mungkin saja dapat menyembuhkan ayam yang terkena wabah aratan jika ayam tersebut terinfeksi penyakit yang berasal dari bakteri, dengan cara pemberian antibiotik. Namun jika ayam tersebut terinfeksi virus, dapat kita lakukan adalah memberikan asupan yang pas agar daya tahan tubuh ayam dapat terbentuk dengan bagus. Salah satu cara untuk mencegah bibit penyakit masuk ke dalam tubuh adalah dengan pemberian probitik (baca disini => PROBIOTIK).
Sekian ulasan artikel tentang penyakit kali ini. Penulis berharap dapat meluangkan waktu untuk membuat artikel lanjutan tentang berbagai penyakit ayam dan berbagai kemajuan teknologi untuk mengatasinya.

Bio-JOS Probiotik Ikan & Udang [Proved !!]

        
MFW Product  "Bio - JOS Ikan"
      Probiotik Bio-JOS merupakan hasil inovasi terbaru yang terbukti telah berhasil meningkatkan hasil panen pada tambak ikan dan atau udang.
     Penurunan produktivitas tambak di Indonesia akibat kualitas air yang rendah dan kerusakan dasar tambak karena sisa pakan, kotoran hewan, residu antibiotik dan bahan kimia lain dapat menyebabkan kegagalan budidaya ikan dan udang karena tingginya tingkat kematian dan lambatnya pertumbuhan.
Probiotik Bio-JOS merupakan konsorsium dari 4 mikroorganisme lectobacilus plantarum, bacilus subtilis, pantoe dispersa dan bacillus megaterium

Manfaat Bio-JOS

Mampu memperbaiki sistem pencernakan ikan/ udang
Mampu memperbaiki kualitas air sebagai lingkungan tumbuh ikan/ udang.
Menguraikan bahan sisa-sisa makanan, kotoran ikan/udang menjadi senyawa organik bermanfaat
Menguraikan bahan-bahan sisa makanan, kotoran ikan/udang menjadi senyawa
organik bermanfaat.
Menekan serangan mikroorganisme pathogen.
Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi tambak.
Menekan hama dan penyakit.
Meningkatkan kesehatan ikan/udang yang ditandai dengan semakin aktifnya
pergerakan.
Mempercepat pertumbuhan ikan/udang.




Order dan Pemesanan melalui :
081232608813  (WA)
7DBBBB0A   (BBM)
yudhis13@gmail.com  (e-mail)

SOH Probiotik Sapi & Kambing "Kapsul"

MFW Product - Suplemen Organik Herbal (SOH)

SOH adalah campuran dari mikroorganisme baik dan menguntungkan yang terdiri dari polimikroorganisme, lignolitik, proteolitik, amilolitik, sellulolitik, lipolitik dan nitrogen non simbiotik sp ,yeast pengurai selulosa dan bakteri pelarut fosfat ditambah dengan tanaman herbal, vitamin dan mineral yang sangat bermanfaat didalam saluran pencernaan dan dapat mengontrol bakteri dalam saluran pencernaan sehingga mikroflora aluran pencernaan menjadi seimbang, merangsang produksi enzim yang diperlukan untuk pencernaan pakan ternak sehingga memudahkan proses penyerapan zat nutrisi, merangsang peningkatan nafsu makan ternak sehingga dapat meningkatkan kesehatan ternak,produksi susu ataupun daging. dan menekan bakteri jahat (patogen), mengurangi bau kotoran dan bahkan menghilangkan bau pada kandang ternak

Manfaat SOH : 
Mempercepat masa pemeliharaan pada ruminansia
Menekan pertumbuhan bakteri patogen dalam pencernaan ternak
Menjamin stabilitas kesehatan ternak
Menekan pertumbuhan bakteri patogen dalam pencernaan ternak
Menjamin stabilitas kesehatan ternak
Meningkatkan rangsangan nafsu makan
Menetralisir bau kotoran ternak
Meningkatkan berat badan dan produktivitas
Mengurangi stress dan menambah daya tahan terhadap penyakit
Menyeimbangkan microorganisme dalam rumen dan meningkatkan nafsu makan

CARA PENGGUNAAN 
 
Diberikan Langsung atau dicampur pakan
Sapi        : 2 butir per ekor/hari
Kambing : 1 butir per ekor/hari

Order dan Pemesanan melalui :
          081232608813             (WA)
          7DBBBB0A                    (BBM)
         yudhis13@gmail.com (e-mail)

SS Formula Untuk Ternak Petarung

MFW Product - Speed & Strong (SS)

     SS diaplikasikan pada ternak sebagai pembawa energi dalam tubuh organisme hewan dan menangkap energi yang dilepaskan oleh pembakaran nutrisi dan mentransfernya untuk reaksi-reaksi yang membutuhkan energi seperti membangun komponen-komponen sel, kontraksi otot, mentransmisikan pesan-pesan syaraf, dan banyak kegunaan lainnya. Serta mengatur peredaran energi didalam sel sebagai sumber vitamin untuk meningkatkan stamina tubuh.


Manfaat :
  1. Sebagai sumber energi
  2. Memperpanjang nafas
  3. Tidak mudah lelah
  4. Menjamin stabilitas kesehatan ternak

Cara penggunaan :
Campurkan dalam air minum atau teteaskan/minumkan langsung pada ternak :
Ayam     : ½ tutup botol SS
Domba  : 1-2 tutup botol SS
Sapi       : 1 Botol SS
*diberikan 30-60 menit sebelum turun laga


Order dan Pemesanan melalui :
081232608813  (WA)
7DBBBB0A   (BBM)
yudhis13@gmail.com  (e-mail)
Powered by Blogger.

About Me

My photo
M Iqbal Yudhistira, saat ini masih menempuh pendidikan sarjana jurusan peternakan di salah satu univesitas yang berada di Kota Malang. Penulis sangat tertarik dengan perkembangan teknologi dalam dunia peternakan. Melalui blog ini, penulis berharap dapat menjadi suatu wadah pertukaran informasi maupun ilmu yang saat ini terus berkembang, khususnya perkembangan dunia peternakan.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "