Full Equip |
Melatih burung-burung pemangsa adalah suatu hal yang kompleks.
Banyak buku-buku yang berisikan ratusan halaman mengenai
pengalaman-pengalaman para falconer dunia, namun itu semua masih belum
sempurna. Yang sangat di sayangkan adalah, banyak pemula yang runtut
memulai falconry dengan berbekal pengetahuan seadanya tanpa didampingi
oleh falconer berpengalaman. Daripada memulai falconry hanya berbekal
pada buku dan internet, alangkah baiknya untuk belajar dari
falconer-falconer yang sudah berpengalaman. Di Amerika, untuk jadi
seorang falconer di wajibkan untuk mempunyai lisensi yang dikeluarkan
oleh Negara. Dan bukan hanya itu, para pemula diwajibkan magang selama
dua tahun kepada para falconer yang berpengalaman.
Perlengkapan
- Hood : alat ini berbentuk kerudung untuk menutupi pandangan burung. Hood digunakan semasa proses manning, fungsinya untuk menjaga burung tetap tenang ketika berinteraksi dengan manusia. Hood merupakan salah satu alat terpenting dalam falconry
- Bells : atau sepasang bell yang dipasang dikaki si burung. Fungsinya, agar falconer tahu tempat burung berada.
- Band : dibeberapa Negara band digunakan untuk memperlihatkan identitas falconer yang menangangi sang partner. Biasanya, band dipasang di kaki partner.
- Jesses : terbuat dari kulit, umumnya dipasang dikedua kaki bop untuk memduhkan bop berjalan, lontac, ataupun mencengkeram makanan.
- Swivel : terhubung dengn jesse, berfungsi untuk mencegah kusutnya tali yang tertambat pada bop ketika sedang tidak beraktifitas.
- Angklet : gelang kaki, terhubung dengan jesses. Terbuat dari kulit yang cocok untuk kaki bop.
- Timbangan : digunakan untuk menimbang burung dan makanan. Skala sebisanya harus terlihat jelas. Timbangan menjadi sangat penting ketika falconer menghandle burung yang terkesan kecil. Karena, sedikit perbedaan berat tubuh ketika sebelum dan setelah falconer handle akan sangat mempengaruhi keaktifan bop. Berat terbaik bop bervariasi, para falconer seharusnya mengetahui respon terbaik partnernya. Jika terlalu lebih ataupun kurang, bop akan kurang responsive ketika dilatih.
- Glove : Sarung tangan yang digunakan para falconer hingga lengan sebagai tempat bop bertengger. Untuk spesies burung yang agak lebih besar, glove biasanya lebih panjang hingga siku.
- Creance : adalah tali panjang yang terhubung dengan swivel atau jesses. Ini hanya digunakan ketika melatih burung untuk terbang antara perch dan fist (kepalan tangan), agar burung tidak kabur ketika pelatihan awal.
Catatan : Angklet dan Jesses perlu diganti secara berkala. Dan juga dicek apakah kedua equipment tersebut menyebabkan luka pada bop.
Housing
David Riches mews, UK |
Rata-rata mews yang digunakan menjamin kebebasan burung
untuk terbang sesuka hati. Dengan hawa yang cocok dan alas yang bagus
(disarankan Mews beralaskan rumput segar). Mews juga digunakan untuk
tetap menjaga insting raptor bop.
Di Inggris, satu-satunya hukum yang mengatur tentang
Mews hanya terfokus pada masalah besar kecilnya mews. Hukum yang
tertera hanya mencantumkan agar mews cukup luas ketika bop meregangkan
sayapnya. Namun sebenarnya, bop butuh ruang yang lebih besar dari hanya
sekedar mengembangkan sayap. Ruang yang besar menghindarkan bop dari
kondisi stress dan bumblefoot. Kurangnya hukum di inggris sudah banyak
menarik kalangan pecinta raptor dunia, bagaimana dengan di Indonesia?
Makanan
Dalam masalah makanan, pengaturan berat badan sang bop
sangat penting. Berat badan burung menentukan seberapa lapar dan respon
burung tersebut. Seekor burung yang kelebihan berat badan akan lebih
suka terbang jauh atau tidak berburu. Terkadang burung yang kelebihan
berat badan juga bisa bertindak agresif. Burung-burung yang terlalu
kurus akan memperlihatkan masalah-masalah pada kesehatan mereka.
Hubungan Falconer dan BOP (Partner)
Uncle Dave with Common Buzzard |
Wild-caught Bird (Tangkapan Liar)
Burung liar yang tertangkap ketika masih juvenile (bisa
dilihat dari bulunya) disebut ‘passager’, umurnya dibawah 1 tahun.
Kebanyakan falconer mengadopsi burung-burung passage karena efek
terhadap populasi raptor tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda yang
membahayakan. Kebanyakan burung-burung selain juvenile yang tertangkap
akan mati ditahun pertama mereka ditangkap (perkiraan persentase,
30%-70%).
Sedangkan burung hasil tangkapan liar yang sudah dewasa
(mature) disebut ‘haggard’. Haggard jarang digunakan dalam falconry.
Alasannya ada dua : pertama, burung yang tumbuh dewasa di alam liar
akan sangat sulit untuk dilatih (khususnya ketika dilatih untuk
free-fly, haggards cenderung akan kabur). Yang kedua, penangkapan
burung yang sudah dewasa akan berakibat besar pada populasi burung
tersebut. Karena burung pada masa-masa ini sudah siap untuk berkembang
biak.
Di Inggris, penangkapan burung dari alam liar adalah
illegal. Sama ilegalnya dengan melepaskan burung hasil breeding yang
belum terlatih untuk berburu.
Imprint vs non-Imprint Burung Tangkaran
BOP yang diambil dari sarangnya ketika masih kecil dan
belum bisa terbang (berbulu kapas, chick) disebut ‘eyass’. BOP eyass,
bisa menjadi raptor yang sangat bagus atau sangat jelek diantara raptor
lainnya. Eyass akan belajar untuk tidak takut kepada falconer mulai
dari kecil, sehingga ketika tumbuh, kemampuan ini bisa menjadi
keuntungan atau kerugian bagi eyass. Terkadang eyass akan menjadi tidak
hormat kepada falconer, menjadi agresif masalah makanan, dan perilaku
buruk lain. Sangat tidak dianjurkan untuk pemula menghandle eyass,
karena perawatan yang sangat sulit, terutama ketika mencegah perilaku
buruk yang tumbuh dalam diri eyass.
Disebut burung ‘imprint’, ketika burung tersebut mulai
dikenalkan pada kehidupan manusia saat umur mereka menginjak eyass.
Belakangan falconers berpengalaman mendapat jalan untuk menangani
perilaku buruk BOP imprint. Tapi cara ini membutuhkan waktu yang tidak
sedikit, juga membutuhkan kesabaran ekstra dalam jangka waktu 3 bulan
yang sangat menentukan. Selama 3 bulan ini, BOP imprint tidak
diperbolehkan menjadi sangat lapar. Dan ketika memberi makan, jauhkan
pandangan BOP imprint kepada pemberi makan (dalam hal ini, manusia).
Dengan jalan ini, akan menjauhkan kesan bahwa BOP imprint sangat
membutuhkan manusia dalam hal makanan. Jika gagal tahap ini, maka BOP
imprint akan menyerang falconers jika mereka lapar.
Dalam rangka menghindari hal seperti itu, falconers
terkadang memberikan makanan kepada eyass dalam piring atau mangkuk
makanan. Eyass diletakkan dalam ruang yang pandangannya terpisah dari
falconers. Jadi, ketika makanan diantarkan kepada eyass, falconer tidak
akan terlihat.
Dalam tahap ini ada baiknya bagi falconers untuk
sesekali berinteraksi dengan eyass (selain waktu pemberian pakan).
Eyass sesekali diletakkan dalam ruang bebas agar dapat menggerakkan
bagian tubuhnya, terutama untuk menguatkan sayap-sayap eyass. Tentunya
dengan pengawasan dari falconer, sekaligus menjaga afinitas hubungan
falconers dan BOP.
Melatih Burung Pemangsa
Meskipun artikel ini kurang lengkap,
tapi untuk para falconers pemula diharapkan untuk mengikuti aturan dan
tahap-tahap dalam falconry secara berurutan dan lengkap ketika
berurusan dengan raptor. Meskipun tulisan ini menyertakan tahap-tahap
falconry , tapi ada baiknya bagi falconer untuk tetap konsultasi kepada
falconer yang lebih berpengalaman.
Salah satu cara bonding dengan BOP |
Dalam beberapa buku, melatih raptor sangat sulit dan
mistik. Namun falconry adalah masalah ikatan, saling menghormati,
makanan, kesabaran dan kepercayaan. Falconer tidak semestinya kecewa
terhadap BOP meskipun apa yang dilakukan sang partner tidak sesuai yang
diharapakan. BOP juga tidak bisa dilatih dengan kekerasan atau hukuman,
mereka tidak mengenal kepatuhan karena takut.
Ketika BOP pertama kali tiba dirumah, ada baiknya
falconer telah siap dengan segala equipment standar untuk falconry. Dan
mulai dengan mengukur berat badan BOP pada waktu ini, karena sesudah
hari ini falconer tidak boleh terlalu sering untuk menyentuh BOP. BOP
akan menjalani masa karantina selama 5 sampai 7 hari. Ini dilakukan
agar BOP terbiasa dengan lingkungan sekitarnya dan dapat beradaptasi
dengan baik. Burung yang baru saja dipindahkan biasanya mengalami
stress, dengan manjalani karantina akan membuat BOP lebih tenang dan
rileks. Akan lebih nyaman jika BOP mengenakan hood.
Kebanyakan, juvenile dan mature yang baru di adopt akan
merasa terancam pada kehadiran manusia atau falconer itu sendiri.
Ketakutan ini harus dihadapkan kepercayaan dari falconer. Falconer harus bisa memberikan rasa aman kepada BOP. Pada tahap membangun kepercyaan seperti ini, sebaiknya BOP tidak boleh dibiarkan kelaparan. Pemberian makan secara teratur, tidak kurang tidak lebih, tidak mengundur dan memajukan waktu makan BOP. Proses manning adalah proses untuk membiasakan burung dengan kehadiran manusia. Cara manning tiap-tiap falconer berbeda, ada yang dengan cara meletakkan BOP ditempat yang ramai lalu lalang manusia, ataupun menghabiskan berjam-jam didepan BOP tersebut. Usahakan jangan terlalu terbuka terhadap orang lain selain falconernya.
Setelah BOP dipasang angklet dan jesse, mulailah untuk memberi makan BOP di atas kepalan tangan anda. Jika BOP masih merasa takut akan kehadiran manusia, ada baiknya falconer memakaikan hood dan menempatkan BOP ditempat gelap, sambil letakkan di perch mereka tentunya. Untuk mengatasi rasa haus BOP, bisa disemprotkan diantara paruh mereka (hindari daerah hidung, jika air masuk melalui hidung bisa menyebabkan BOP flu). Untuk hari berikutnya, bawakan lagi potongan-potongan daging dan berikan makanan ketika BOP berada di tangan anda, proses ini dinamakan, feed on fist. Jika BOP tidak makan, maka ulangi proses sebelumnya pada hari berikut. Jangan khawatir BOP akan kelaparan, BOP yang berukuran besar (700gr +) bisa puasa sampai lima hari. Sedangkan BOP berukuran kecil bisa tidak makan sampai 2 hari dari semenjak di adopt. Jika sampai berhari-hari masih belum mau makan, konsultasikan ke falconer berpengalaman atau kedokter untuk masalah ini.
Setelah BOP dipasang angklet dan jesse, mulailah untuk memberi makan BOP di atas kepalan tangan anda. Jika BOP masih merasa takut akan kehadiran manusia, ada baiknya falconer memakaikan hood dan menempatkan BOP ditempat gelap, sambil letakkan di perch mereka tentunya. Untuk mengatasi rasa haus BOP, bisa disemprotkan diantara paruh mereka (hindari daerah hidung, jika air masuk melalui hidung bisa menyebabkan BOP flu). Untuk hari berikutnya, bawakan lagi potongan-potongan daging dan berikan makanan ketika BOP berada di tangan anda, proses ini dinamakan, feed on fist. Jika BOP tidak makan, maka ulangi proses sebelumnya pada hari berikut. Jangan khawatir BOP akan kelaparan, BOP yang berukuran besar (700gr +) bisa puasa sampai lima hari. Sedangkan BOP berukuran kecil bisa tidak makan sampai 2 hari dari semenjak di adopt. Jika sampai berhari-hari masih belum mau makan, konsultasikan ke falconer berpengalaman atau kedokter untuk masalah ini.
Ada trik yang cukup manjur untuk masalah BOP yang malas
makan. Yaitu, tunggu ketika saat-saat moncong BOP terbuka dan ganjal
dengan penjepit. Setelah itu, letakkan potongan kecil daging kedalam
mulutnya. Lalu semprotkan air secukupnya, sehingga BOP mau menelan
potongan daging tersebut. Daging yang tertelan akan memicu respon makan
dari BOP.
Setelah BOP menelan potongan daging tersebur, tawarkan
potongan kecil daging lagi kepada BOP. Dan lihat apakah BOP
memperhatikan wajah anda atau daging tersebut. Pada saat ini falconer
dapat menilai seberapa besar ketakutan BOP akan manusia. Jika dia
menolak untuk memakannya, maka letakkan BOP tersebut dan lakukan lagi
dilain hari. Jika BOP menunjukkan tanda-tanda untuk makan, maka berikan
beberapa potong lagi dan jangan lupa untuk melakukannya ketika posisi
BOP ada dikepalan tangan falconer.
Add caption |
Ditahap FOF ini dibutuhkan kesabaran ekstra dan mental baja dari falconer. Falconer harus meyakinkan BOP bahwa tangan falconer adalah tempat yang aman dan sumber makanan yang nyaman.
Tahap selanjutnya adalah tahap jump to the fist. Sebelum melanjutkan ke tahap ini, sangat di anjurkan BOP sudah mempunyai kepercayaan dan ikatan (bonding) kepada falconernya. Hal tersebut dapat di identifikasi jika :
Tahap selanjutnya adalah tahap jump to the fist. Sebelum melanjutkan ke tahap ini, sangat di anjurkan BOP sudah mempunyai kepercayaan dan ikatan (bonding) kepada falconernya. Hal tersebut dapat di identifikasi jika :
- BOP naik ke atas tangan tanpa paksaan sama sekali
- BOP merespon manakala falconer memanggilnya (peluit : jika biasa memakainya)
- BOP tidak merasa terganggu dengan interaksi atau keberadaan sang falconer
- BOP merasa nyaman dengan interaksi yang falconer terapkan terhadapanya
Pada titik ini, ada dua hal yang harus diperhatikan oleh
falconer : Pertama, mulailah untuk memperkenalkan dunia luar kepada BOP
anda, taman, keramaian, dan lalu lalang kendaraan. Ini dilakukan jika
BOP sudah terbiasa melompat ke glove falconer dan juga harus diingat
pada saat membawa BOP harus menggunakan creance(tali panjang yang
tersambung dari glove ke BOP untuk mencegah escaping). Dia mungkin akan
beberapa kali akan mencoba melepaskan diri dari creance yang dapat melukai
dirinya sendiri, tapi langkah ini harus dibiasakan.
Setelah BOP mulai terbiasa dengan creance, mulailah
melakukan proses JTTF di alam terbuka menggunakan creance. Jika BOP
sudah terbiasa melompat ke glove dengan creance, sekarang waktunya
untuk tahap fly to the fist. Fly to the fist menggunakan creance yang
lebih panjang dengan jarak perch dan BOP lebih lebar. Creance
diharapkan menggunakan tali yang tipis dan tidak mudah kusut. Bawa BOP
ke tempat terbuka, tidak terlalu ramai (Taman, lapangan sepakbola, atau
padang rumput) dengan membawa perch BOP. Tempatkan BOP di atas perch
dan peganglah creance ditangan falconer yang lain, tawarkan BOP tidbit
yang ada di glove falconer. Usahakan sampai BOP dapat melompat dari
perch ketangan falconer seperti yang dilakukannya di tempat tertutup.
Ulangi proses ini dengan sedikit demi sedikit memperlebar jarak perch
dan glove. BOP harus melompat ke glove falconer tanpa menunggu sejenak.
Jika BOP berbalik dan terbang kelain arah selain menuju falconer,
kemungkinan rasa lapar BOP belum cukup besar untuk melakukan tahap ini.
Lakukanlah di lain hari.
Jika BOP terbang dengan semangat, hingga jarak dia
terbang sampai batas maksimal tali creance, maka cobalah untuk ketahap
selanjutanya. Dan perlu diingat, BOP yang terbang menuju falconer untuk
mendapatkan makanannya, harus memiliki respon yang bagus sebelum BOP dipanggil. Kebanyakan
BOP sampai pada jarak 25 meter di tahap ini. Jika falconer masi perlu
menunggu BOP lebih lama dari 1 menit hingga dia mau terbang, berikan
kode kepada BOP seperti yang biasa dia terima sehari-harinya (peluit,
tepuk tangan, atau teriakan). Dalam kondisi ini BOP belum siap untuk
tahap selanjutnya, free-flight.
Sebelum melakukan tahap free-flight, ada satu hal yang
harus dimiliki oleh falconer, yaitu ‘lure’ (umpan mainan untuk BOP).
Jika falconer tidak biasa menggunakan lure ketika melatih BOP, maka
biasakanlah terlebih dahulu. BOP yang gemuk biasanya akan sangat
agresif ketika berhadapan dengan lure. Untuk tahap awal menggunakan
lure, biasanya falconer mengikat potongan daging kecil diatas lure
ketika akan memberikannya kepada BOP. Falconer yang sudah terbiasa
menggunakan lure, akan selalu menyertakan lure disetiap pelatihan FTTF
atau free-flight. Tidak lupa falconer juga menyiapkan tidbit untuk
hadiah yang akan diberikan kepada BOP. Pelatihan menggunakan lure,
diterapkan jika BOP sudah terbiasa merebut makanan dari glove falconer.
Falconer menerapkan konsep ‘iming-iming’ dengan meletakkan lure diatas
glover. Jika BOP menyambar lure tersebut, falconer akan memberikan dia
hadiah berupa potongan daging.
Hal lain yang diperlukan sebelum free-flight adalah, BOP
terbiasa dengan panggilan dari falconer ketika BOP ada diketinggian
yang melebihi falconer semasa memakai creance. Terkadang ketika BOP
berada diketinggian tertentu, dia akan merasa keadaan yang berbeda. Dan
jika beberapa menit BOP tidak memperlihatkan respon apa-apa, ada
kemungkinan besar dia akan kabur. Disinilah peran vital panggilan untuk
BOP yang biasa didengar dari sang falconer. Untuk penempatan tinggi BOP
ketika akan free-flight sekitar 2-3meter dari tinggi falconer. BOP bisa
ditempatkan di atas atap rumah atao bangunan lain, jangan dipohon
karena bahaya jika BOP terjerat.
Ketika tahap free-flight, BOP akan sangat waspada. Dia akan
fokus dengan glove dari falconer, tiupan peluit, dan lure atau tidbit
yang dikeluarkan oleh falconer. Dalam beberapa kemungkinkan BOP akan
melompat ketempat lain, keadaan ini masih bisa dimaklumi jika
pandangan BOP tetap tertuju ke arah falconer. Namun jika pandangannya
teralihkan untuk beberapa saat, falconer harus bertindak tegas seperti
tetap menawarkan tidbit atau lure dan memanggilnya dengan peluit atau
yang lainnya. Intinya, yang harus dilakukan oleh falconer dalam tahap
adalah membuat BOP turun menuju falconer. Pastikan juga ketika tahap
ini, berat badan BOP harus ideal dan ukur kecepatan angin agar tidak
mengganggu BOP ketika terbang. Satu lagi, tempat yang digunakan
seharusnya adalah tempat luas dimana BOP bisa melihat jelas mangsanya.
Setelah hubungan ini ini terbentuk, biasakan untuk
ketanah lapang berumput. Biarkan BOP tanpa penutup kepala, agar supaya
BOP dapat merasakan aliran udara. Jika tahap free-flight selesai, maka
BOP tidak perlu lagi untuk dipasangi creance ketika falconer membawanya
ketempat manapun.
Raptor melakukan berbagai maneuver yang menakjubkan
ketika berburu. Terlebih lagi elang, ketika bermanuver elang menantang
teori fisika dengan kecepatannya menukik hingga 240mil/jam dengan
putaran lebih dari 29Gs! Dari sekian banyak falconer mengatakan bahwa,
gaya terbang elang adalah anugrah terbesar bangsa burung.
Kesalahan
Banyak orang yang memulai falconry
tanpa bimbingan dari falconer berpengalaman mengatakan bahwa falconry
itu mudah, menyenangkan dan alas an untuk memelihara binatang liar.
Ikatan yang terbentuk antara falconer dan BOP samasekali tidak sama
dengan memelihara binatang peliharaan atau binatang liar lainnya.
Falconer hanya memiliki partner 1 hingga 2 burung saja, karena tiap
burung membutuhkan pelatihan yang sangat disiplin.
Berat burung pemangsa merupakan hal penting yang harus
diketahui oleh falconer yang ingin belajar. Beberapa falconer
merekomendasikan untuk memulai falconry dengan alap-alap, sejenis elang
berukuran kecil. Dengan burung yang relative lebih kecil, akan
memudahkan perawatan dan makanan untuk disediakan.
Dan yang lebih parah lagi adalah para falconer yang
menggunakan Burung Hantu sebagai partnernya. Kebanyakan mereka melatih
owl ketika siang atau pagi hari, ini adalah sebuah kesalah. Karena owl
adalah hewan nocturnal, sebaiknya para falconer melatihnya ketika senja
atau malam hari. Jika owl terbiasa hunting disiang hari, maka para
raptor diurnal akan mengaggap owl adalah santapan bagi mereka. Ini
dikarenakan owl yang berburu disiang hari akan di anggap saingan dalam
kompetisi dengan burung pemangsa lain untuk makanan dan wilayah.
Diberbagai Negara hukum tentang elang sangat
diperhatikan khusus. Seluruh Amerika Serikat, misalnya, Falconer akan
diminta untuk lulus ujian tertulis, membangun fasilitas, pemeriksaan
intens, magang dua tahun, dan menyimpan catatan kesehariaan pada BOP.
Dalam rangka untuk menangkap burung liar, falconer perlu lisensi
tambahan dan izin.
Menghubungi elang klub lokal atau asosiasi biasanya merupakan langkah pertama untuk belajar.